
Bunga krisan di screen house milik petani yang ada di Kakaskasen II, Kecamatan Tomohon Utara. Ratusan bahkan mungkin ribuan bunga krisan di screen house petani tidak diambil Panitia TIFF 2018.
INGIN ARTIKEL DIBACAKAN: https://publikreport.com
“Sesuatu yang ironis, di saat Pemerintah Kota Tomohon bergembira dengan TIFF, petani bunga justru bersedih, karena bunga yang disediakan tidak satupun diambil untuk dipergunakan dalam kegiatan itu”
Darius AJ Senduk, mantan anggota DPRD Kota Tomohon
TOMOHON, publikreport.com – Tomohon International Flower Festival (TIFF) dengan main ivent Tournament of Flowers (ToF) dan Tomohon Flowers Carnival (TFF) telah berlangsung Rabu, 08 Agustus 2018. TIFF 2018 ini mengusung tema ‘Beautiful Tomohon’. Tomohon yang indah ini ternyata tidak indah bagi sebagian petani bunga yang ada di wilayah Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara.
BACA JUGA: Panitia Jamin ToF Gunakan Bunga Petani Lokal
Sejumlah petani bunga ini menjerit, pasalnya bunga yang mereka tanam sejak beberapa bulan lalu tidak dibeli oleh Panitia TIFF dan dekorator float (kendaraan hias) peserta ToF. Padahal bunga yang mereka tanam atas kesepakatan dengan Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pertanian dan Peternakan.
“Sesuatu yang ironis, di saat Pemerintah Kota Tomohon bergembira dengan TIFF, petani bunga justru bersedih, karena bunga yang disediakan tidak satupun diambil untuk dipergunakan dalam kegiatan itu,” kata Darius AJ Senduk mewakili sejumlah petani bunga di Kakaskasen, kepada publikreport.com, Rabu, 08 Agustus 2018.
BACA JUGA: Beautiful Tomohon
BACA JUGA: Tatakan Bunga yang ‘Merana’

Petani menanam bunga krisan, menurut Didi, panggilan akrab Darius AJ Senduk, sudah berdasarkan anjuran dan kesepakatan dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tomohon pada pertemuan di show window Kakaskasen sekitar tiga bulan silam.
“Apakah pengambilan data-data sebelum penanaman tiga bulan lalu itu hanya kamuflase atau data itu hanya dibuang dalam tong sampah? Apakh program ini hanya ingin merugikan petani bunga? Yang penting pemerintah senang telah mengadakan TIFF dengan sukses, sementara petani susah?” tegas Didi mantan anggota DPRD Kota Tomohon dengan nada tanya.
BACA JUGA: Bangkitkan Rasa Memiliki Kota Tomohon
Selain bunga petani bunga yang tidak diambil Panitia TIFF, Didi mengungkapkan, dirinya juga menjadi korban.
“Saya menanam bunga krisan di tiga screen house. Saya menanam bunga karena berdasarkan anjuran dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tomohon. Bahkan saat melakukan penanaman hingga menjelang panen, kami dan petani lainnya didampingi PPL (Petugas Penyuluh Lapangan). Heran, setelah masuk masa panen di TIFF ini justru bunga kami ini tidak diambil,” ” ungkapnya.
BACA JUGA: TIFF, Ketua Umum Investasi UMKM: Stop Kegiatan Seremonial
Berdasarkan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Tomohon beberapa bulan lalu, Didi menuturkan, dirinya kemudian menanam 20 ribu bunga krisan di 3 screen house. Diakuinya dua pekan sebelum TIFF, pihaknya telah dihubungi pengusaha yang akan memborong bunga-bunga itu. Namun, tawaran ini ditolaknya karena komitmen dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tomohon, di mana bunga ini akan dipakai pada TIFF.
“Kini, akan diapakan bunga-bunga kami (saya dan petani lainnya). Dalam komunikasi dengan instansi itu, kemudian kami dijanjian bunga-bunga itu akan dipakai untuk Pawai Pembangunan 17 Agustus 2018. Tapi, bunga-bunga ini sudah masa panen. Beberapa hari lagi bunga ini sudah berguguran,” ujarnya. DORANG
BACA JUGA: Tomohon Disarankan Bentuk Komite Pariwisata
- KPU Tetapkan Gubernur/Wagub Sulut Terpilih
- Joe Biden-Kamala Harris Resmi Jadi Presiden dan Wapres AS
- Dicoret Sebagai Penerima Bansos, James Cs Akan Memperkarakannya
- Pembangunan Jalan Penghubung Desa Agotey dan Kayawu Dilanjutkan
- Keluhan Keluarga Berduka Karena Covid-19