
Stefy E Tanor, Ketua Umum Investasi UMKM Indonesia.
INGIN ARTIKEL DIBACAKAN: https://publikreport.com
‘Saya pikir, dengan adanya Komite Pariwisata, masyarakat diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan pariwisata Kota Tomohon”
Stefy E Tanor, Ketua Umum Investasi UMKM Indonesia/Pengamat Kota Tomohon
TOMOHON, publikreport.com – Kota Otonom Tomohon bertumpu pada sektor jasa, utamanya pada sektor pariwisata. Guna memaksimalkan pengembangan potensi pariwisata yang ada, menurut Pengamat Pembangunan dan Ekonomi, Stefy E Tanor, perlu dibentuk Komite Pariwisata.
BACA JUGA: Bangkitkan Rasa Memiliki Kota Tomohon
Tugas Komite Pariwisata ini, Stefy menjelaskan, antara lain:
- Mengindentifikasi objek wisata di Kota Tomohon.
“Setelah terindentifikasi selanjutnya dibuatkan langkah-langkah strategis dari perencanaan hingga konsep marketingnya,” jelasnya.
- Menjalin kemitraan dengan kabupaten dan kota yang berbatasan langsung dengan Tomohon.
“Ini penting karena pengembangan pariwisata di Kota Tomohon tidak akan lepas dengan destinasi wisata di Kabupaten Minahasa, Kota Manado dan daerah tetangga lainnya,” ujarnya.
- Menjaring partisipasi masyarakat khususnya yang berada di sektiar lokasi wisata.
“Penting! Mengingat masyarakat dilingkungan lokasi wisata biasanya biasanya tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan pemilik modal yang berinvestasi. Kesenjangan ini perlu diantisipasi lewat Komite Pariwisata. Karena suksesnya sebuah destinasi wisata tidak lepas dari lingkungan sosial masyarakatnya. Karena itu tugas Komite Pariwisata adalah melibatkan masyarakat sekitar lokasi wisata untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan wisata di tempatnya,” terang Stefy yang adalah Ketua Umum Investasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Indonesia.
BACA JUGA: Danau Linouw Kian Menarik, Satwa Endemik Terancam
BACA JUGA: Pengamat: Identitas Daerah Harus ‘Sakral’
- Memberikan masukan kepada segenap stakeholder baik Pemerintah Kota Tomohon dan swasta menyangkut berbagai upaya pengembangan wisata di Kota Termasuk peraturan dan tata cara pengelolaan lokasi wisata.
“Hal ini juga sangat penting karena investor pun harus diatur mengenai tata cara pengembangan lokasi wisata. Terutama menyangkut lingkungan dan ekosistim ditiap lokasi wisata. Jadi tidak sembarangan membangun tanpa memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan ekosistimnya,” bebernya.
- Memberikan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat untuk menjadi masyarakat yang sadar wisata.
“Mulai dari kebersihan lingkungan, budaya ramah dan santun, serta menjaga ketertiban di masing masing tempat mereka berdomisili,” papar salah satu pejuang pembentukan Kota Otonom Tomohon ini.
BACA JUGA: TIFF, Ketua Umum Investasi UMKM: Stop Kegiatan Seremonial
Pemerintah Kota Tomohon, Stefy melanjutkan, seharusnya sudah sejak lama memikirkan dan membentuk Komite Pariwisata dengan tugas-tugas antara lain di atas.
‘Saya pikir, dengan adanya Komite Pariwisata, masyarakat diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan pariwisata Kota Tomohon,” sarannya. DORANG
BACA JUGA: Polres Tomohon All Out Amankan TIFF 2018
- KPU Tetapkan Gubernur/Wagub Sulut Terpilih
- Joe Biden-Kamala Harris Resmi Jadi Presiden dan Wapres AS
- Dicoret Sebagai Penerima Bansos, James Cs Akan Memperkarakannya
- Pembangunan Jalan Penghubung Desa Agotey dan Kayawu Dilanjutkan
- Keluhan Keluarga Berduka Karena Covid-19